Ketika Itu
& Saat Ini
Saat ini,
aku hanya ingin menjadi seseorang yang selalu ceria dan selalu bisa memelukmu
ketika dirimu mulai merasakan kesepian. Aku hanya ingin dirimu bisa menjadikanku
semangatmu disetiap hari-harimu meski aku sadar suatu saat dirimu tak berada
disisiku lagi.
Ingatkah
kamu ??
Ketika itu... iya saat itu. Aku pernah merasakan cinta, ya tepatnya bisa disebut jatuh
cinta.
JATUH CINTA
Jatuh cinta pada dirimu. Ketika itu.
Tapi entah
mengapa, aku juga merasakan kebingungan dalam diriku, apakah perasaan itu cinta
atau perasaan itu hanya obsesi yang sekedar ingin memiliki dirimu semata. Aku pun
tidak mengerti dengan jalan pikiranku sendiri, yang ku tahu saat ini, aku hanya
ingin selalu berada disisinya, melindunginya dan menjadi pelabuhan akhir ketika sudah tiba waktunya nanti.
Tapi,
sepertinya hal yang aku fikirkan tidak pernah sejalan dengan apa yang aku
alami, mungkin karena caraku yang salah mencintainya, atau caraku yang salah menginginkannya
dalam hidupku.
Aku menggenggamnya terlalu kuat,
menjaganya terlalu ketat,
aku selalu memikirkan apa yang harus ku perbuat untuknya.
Hingga tiba
saatnya ketika aku mulai menyadari dirinya perlahan mulai mengacuhkanku,seiring
waktu yang berjalan dirinya seperti tak
menganggapku lagi.
Ya, rasanya
sakit, benar-benar sakit sekali.
Aku selalu
mencoba untuk bersabar, aku selalu percaya, dan aku pun harus yakin.
Sampai
dimana sesuatu itu berjalan terus menerus dan aku pun mulai kehilangan arah dan
tujuan, diriku mulai merasa sudah benar-benar berada pada titik kejenuhan.
Tapi..
Seiring dengan
berjalannya waktu, aku mulai menyadari bahwa rasa itu semakin lama semakin terkikis
dan memudar. Tapi tak ada yang menyadarinya, aku pun terus, terus dan terus
berupaya , agar diriku selalu percaya. Namun hal tersebut tidak pernah sejalan
dengan hati kecilku, dia terus menerus melawan dan berusaha memberontak, seakan
ingin berteriak,
“AKU MENYERAH, AKU TIDAK SANGGUP, AKU LELAH”
Satu kata yang terlintas di fikiranku,
“CUKUP”
Ya, cukup sudah. Kita akhiri saja. Cukup hanya sampai disini !!
“CUKUP”
Ya, cukup sudah. Kita akhiri saja. Cukup hanya sampai disini !!
Aku ingin menyerah.
Aku tidak sanggup lagi.
Aku juga ingin merasakan kebahagiaan, walau tidak bersama dirinya.
Aku juga punya hati yang ingin merasakan indahnya cinta.
Cinta tanpa adanya paksaan, cinta yang benar-benar tulus.
Aku harus merelakan kehilangannya.
Rela jika harus mengakhirinya.
Rela dicacimaki dan dikata, aku yang menyakitinya.
Rela, harus kehilanganmu.
Aku tak peduli orang lain ingin berkata apa tentang diriku dengan
sesuka hatinya.
Terserah orang mau mendengar yang mana.
Karena sesungguhnya, mereka tidak pernah tau apa yang aku
rasakan selama ini.
Selama aku bersamanya.
MEREKA
TIDAK PERNAH TAHU DAN TIDAK AKAN PERNAH TAHU !!
Selama
beberapa saat, beberapa minggu, beberapa bulan, aku hanya menunggu.
Selalu
kuhabiskan waktuku dengan menikmati beberapa cangkir kopi.
Ditemani
kesendirian dan kesunyian yang selalu datang menghampiri.
Dan,
untungnya ada dia.
DIA
Aku bertemu dengannya. Dengan
seseorang itu.
Aku sangat bersyukur sekali bisa dipertemukan
olehnya.
Aku bisa merasakannya. Merasakan
perasaan yang baru-baru saja menghilang.
CINTA
Ya, rasa
jatuh cinta kepada seseorang. Lagi.
Jatuh cinta, tanpa obsesi, tanpa paksaan,tanpa luka, dan tanpa harus
menangis dan mengemis.
Kau dengar
itu ? Tanpa harus menangis
dan mengemis :) !!
Kini aku bisa
merasakannya.
Ya rasa itu,
benar-benar..
INDAH SEKALI.
Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya, saat
aku melihatnya, saat aku memperhatikannya, bahkan saat aku hanya melewatinya.
Waktu seolah berhenti. Ketika kami berada dalam satu
ruang lingkup.
Dan dunia ini, terasa hanya milik kami berdua.
Hari-hariku menjadi tak tenang bila sehari saja aku tidak
bisa berjumpa dengannya.
Karena aku selalu rindu, dengan suaranya, senyumannya dan parasnya.
Saat dia menatapku, seperti ada hubungan listrik yang
tersambung pada bola mata kita.
Benar-benar mengagetkan, dan juga sakit.
Tapi sangat membahagiakan.
DIA
Terima kasih untuknya.
Untuk, SAAT INI.
Tak pernah ku rasakan rasa ini sebelumnya, kecuali hanya
denganmu. Hanya dengan dirimu aku akhirnya bisa merasakannya.
Terima kasih telah mengajariku tentang banyak hal. Membuatku
paham tentang arti mencintai dan dicintai yang sesungguhnya.
Serta memberikanku kehangatan serta kedewasaan yang menuntun
bukan menuntut.
KAMU
KETIKA ITU, aku juga ingin berterima kasih.
KETIKA ITU, aku juga ingin berterima kasih.
Terima kasih untukmu, karena..
Tanpamu, aku tidak akan bisa
merasakan rasa yang dulu pernah ku rasakan.
Tanpamu, aku juga tidak akan bisa
belajar tentang banyak hal.
Menghargai, mempercayai, menjaga
kepercayaan dan melindungi.
Tanpamu pun, aku juga tidak akan
pernah bisa belajar menghadapi rasa sakit.
UNTUK KALIAN BERDUA
Ketika itu dan saat
ini.
Terima kasih.
Aku sungguh-sungguh sangat berterima kasih pada kalian.
Ketika itu, mungkin aku
tak akan dapat menghapusmu dari memori ingatanku. Namun kau akan selalu
menempati tempat tersendiri di dalam hatiku.
Dan..
Saat ini, dirimu tak perlu khawatir. Aku akan selalu berada di sisimu, selalu menjagamu dalam keadaan apapun. Sudah menjadi tekatku untuk terus bersamamu dan melindungimu. Aku akan selalu berusaha memberikanmu yang terbaik dari diriku. Percayalah.
Saat ini, dirimu tak perlu khawatir. Aku akan selalu berada di sisimu, selalu menjagamu dalam keadaan apapun. Sudah menjadi tekatku untuk terus bersamamu dan melindungimu. Aku akan selalu berusaha memberikanmu yang terbaik dari diriku. Percayalah.
Terima Kasih Untuk Semuanya :)
Ini semacam...drabble gitu ya, ah ga mungkin sebagian nih pst semua pengalaman pribadi wkwkwk *maksa*
ReplyDeleteSiapa "ketika itu" dan siapa "saat ini" kak ? Penasaran jadinya
Ini cerita untuk pembaca de, masalah pengalaman mah itu nyelip dikit gapapa kan.
DeleteNah kalo untuk itu kamu baca cerita selanjutnya aja deh, ntar pasti bisa nebak :D
Cerita selanjutnya udah ada kan kak ?
DeleteSudah ada de :D
Delete11 Desember Kala Itu
Bagus nih ceritanya mas penulis,,
ReplyDeleteterima kasih sudah berkunjung ke blog saya, ikuti cerita selanjutnya yah :D
Deletekeren om... menyentuh... dan bs memberi pemikiran bahwa masalalu yg suram bukanlah hal yg harus di salahkan... jadi gak sabar baca yg selanjutnyaa
ReplyDeleteAku sudah nge posting 6 cerita kok git.. Keep blogging yah git :)
Delete